Trans-reuni adalah reuni keabadian dan ekshalatif.
Trans-reuni diimpikan bagi manusia yang mengikuti hati nurani dalam taut kudusnya silaturahim.
Trans-reuni, melibatkan Tuhan sejak awal berniat hati.
Bukan bertujuan merapat dengan teman, tapi diniatkan menyiapkan pintu-pintu kepentingan.
Menurutku, untuk meraih trans-reuni adalah tak merasa unggul dengan sesama, kesetaraan dan egalitarian.
Tak merasa unggul dengan sesama adalah kunci pembuka pintu ekshalatif itu. bukan??
Tak merasa unggul dengan sesama adalah kunci pembuka pintu ekshalatif itu. bukan??
Karena ekshalatif dan tak kelihatan, maka tarekat mesti ditempuh dengan mata ghaib juga, kan?
Serasa satu jiwa, karena Tuhan mengutuhkanNya, meski ribuan kilo kita berjarak.
Namun dengan rasa sehati, maka tegur sapa itu menjadi mengudara, mencair dan bependar bagai cahaya.
Cahaya yang jujur dengan nurani...........
Bukan pamer eksistensi, kebendaan, materi, eksoteris, superfisial dangkal.
Tuhan akan menanti di singgasanaNya menyambut dengan mesra hambaNya.
Hanya satu syarat, buang topengmu, lempar atributmu, bakar kesombongan keberagaamaanmu.
Telanjanglah!!!
Tak perlu lepas sandal dan sepatu memasuki rumahNya.
Telanjanglah!!!
Tak perlu lepas sandal dan sepatu memasuki rumahNya.
Pintu Surga berderit dan menyilakannya.............
Hmmmm muthmainnah dan ketiadaan diri itu, sungguh ilmu dahsyat dan ngedab-ngedabi.
Hmmmm Trans-reuni itu.........