Selasa, 11 Oktober 2011

BUKAN HAJI

Setelah aku usai melaksanakan haji,sejak itulah aku BUKAN HAJI.
Lantas, apa arti hajiku, ketika di tanah haram, aku telah berkata kotor, berbantah-bantahan dan aksi fasik.
Wuqufku hanya clubbing dan kongkow, karena aku tak merenungkan kemahluqkanku.
Lempar jumrah, justru dilempar balik oleh syetan dengan berkata,'sesama syetan jangan saling melontar'
Thawafku,berebut mencium hajar aswad dan memutar justru searah jarum jam.
Sa'iku hanya lari lari bak anak kecil bermain tanpa makna.
Kemudian sampai di tanah air,aku berubah menjadi 'orang arab' dengan sorban dan kifayeh penghias kepala.
Pamer  avatar di twitter, nampang dan berpose di facebook dg 'atribut arab' lengkap.
Di tanah air, malah bikin persekutuan haji dengan semakin menegaskan eksklusivitas.
Padahal, puncak haji adalah ketelanjangan dan de-eksistensi.Koq malah menampakkan eksistensi???
Bukan haji lagi,setiba di tanah air.
Bukankah disebut shoimin,ketika melaksanakan puasa.Saat sudah berbuka masak,dikatakan shoimin????
Yang ada haji mas said,haji pangestu dan djaswoko HAJI... he he raimu ji ji ji.
Kemudian kalau bu hajjah...............hmmm,tentu kalian lebih tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar