Saling mengenal, adalah kata kunci dalam kehidupan berbangsa dan bersuku-suku.
Bukan untuk menebar kebencian dan peperangan.
Melainkan untuk saling melengkapi demi perdamaian dan kemakmuran dunia ( Presiden POTOT)
Tour wisata pada tanggal 21-23 januari 2012 dengan CHINA AIRLINES bersamaan dengan IMLEK 2563 adalah City Walk, karena selama 3 hari 2 malam, kita mesti bergerak-berjalan seiring dengan ritme langkah kaki warga Singapore.
Perjalanan dari distinasi yang satu ke tempat wisata yang lain menguras energi dan stamina.
Saking kesal dan capeknya badan, seorang teman dibelakangku ketika antre di pintu masuk untuk makan malam di wahana SONGS OF THE SEA ( laut bernyanyi ) , mengatakan, "juaaaancuuuuk" ha ha ha.Kapokmu kapan, antre kok rutin.
Sepulang dari Singapore, saya sms ke anak-anakku, bahwa setiap bangsa mempunyai keunggulan dan kelebihan masing-masing, maka bangsa Indonesia jangan minder atau syndrome inferiority.
Tour wisata bukan sekedar, kelenceran dan have fun doang, tapi jalan atau tangga untuk belajar tentang budaya, etos kebangsaan, strategi membangun dan lain-lain.
Sehingga diharapkan, bangsa kita bisa sejajar dan disegani oleh bangsa lain dalam kancah dunia internasional.
Hmmm, China airlines, Changi Airport, Merlion Park alias Singa meludah, Gedung-gedung yang kreatif, Universal studio.
Pengamen biola alias rebab di China Town, pengamen pemutar rosario gede di sekujur badan, di depan Orchard itu...
Jalan bergerombol, menyeberang hanya dengan lampu trafict light, bukan dengan polisi seperti di Indonesia.
Kereta bawah tanah itu, kartu pintu ( ticket) electronic yang macet, Singapore Flyer,Cavenagh Bridge,SONGS OF THE SEA dengan lagu ' Gembala Sapi', permainan cahaya spektakular.
Di tengah tata cahaya dan pertunjukkan kembang api, aku mbatin, bangsaku bangsaku kapan kamu bisa bikin theatre CAHAYA seperti ini dengan diiringi lagu, cublak-cublak suweng, gundul-gundul pacul atau ampar ampar pisang dll.
Saya bayangkan tiba-tiba ada penari menampilkan Tari dari seluruh Nusantara. Tari Bali, Tari Sumatra, Tari Saman dll.
Di gemerlap takjub Singapore, rasa nasionalisku bergelora keras!!! Mrindiing cuuuk!
HEDOOOONESIAAAAAAAA RAAAAAYYYYYYYAAAAAAA !!!
Aku mbrebes mili dengan rasa kebangsaanku.
Sekali lagi bangsaku.....bangsaku.
Namun bukan orang Indonesia kalau tidak bisa tertawa dan tersenyum dalam kesedihannya, tiba tiba aku teringat Merry Rianna, seorang milyarder dari Indonesia yang menaklukan Singapore.
Dia minum air kran di kampus NTU ( Nanyang Technological University ) di Jurong West, ketika haus dan makan sebungkus mie di toilet kampus karena malu sama temannya.
Al Mutazam ala singapore, Masjid Al falah di depan Paragon Plasa, Mcd tanpa nasi di Lucky Plaza.
Simbol universalitas dan kemajemukan ada di sini, warga negara India, China, Eropa, Bawean, Riau.Warga Pototpun tersedia di sini ha ha
Bau mulut petugas Changi airport, antrean check in, mushola terlalu sempit di Universal studio.
Dan hanya satu kalimat bahasa Inggris yang keluar dari mulut saya, selama di Singapore: Where is the mosque ?? ha ha ha. Siktas metu bahasa Inggrise alumni John English Education Course, sindir istriku sambil berjalan menuju masjid ha ha ha
Tuhan bukan di Makkah dan Madinah doang coy.
Maka berendah hatilah, jangan sombong dengan keimananmu, Emang Tuhan hanya milik ellu.
Dan CHINA AIRLINES GATE D41 BOARDING TIME 21:05 SEAT 12A FM SINGAPORE TO SURABAYA membawaku pulang dengan rasa nasionalisme dan kebangsaanku yang tak berubah.
Jangan letih mencintai Indonesia, anakku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar