NgePOke-roSO atau poso dalam bahasa jawa adalah membatasi keinginan.
Puasa instrumen untuk belajar tahu diri dan tahu posisi.
Kapan bilang ya, kapan bilang tidak.
Tidak selalu tawaran kenaikan jabatan dengan fasilitas menggiurkan harus diterima apalagi dikejar.
Selalu waspada akan kebutuhan atau nafsu keinginan.
Karena sumber ketidaktentraman hidup bersumber dari bahaya dan ancaman yang dikandung oleh keinginan yang dibiarkan memperoleh hagemoni dalam batin manusia.
Kesadaran tinggi perihal nilai kapan tambah nasi, kapan bilang cukup.
Kewaspadaan paripurna, bahwa kelebihan adalah kesia-siaan.
Puasa sangat dibutuhkan bagi yang sangat berpunya,karena modalnya ada untuk berfoya-foya.Bagi si miskin lapar sudah biasa.
Namun, puasa bukan hanya untuk menahan lapar saja, melainkan untuk pedekate kepadaNya.
Agar terjaga ketahanan terus menerus, menjadikan Allah sebagai direktur utama dan pertimbangan utama dalam menentukan pilihan hidup.Baik ketika menjadi karyawan, pebisnis, politikus maupun social worker.Sebagai sales, tukang sol sepatu ataupun tukang patri.
Lantas,selama ini... siapakah direktur utamamu dan pertimbangan utamamu dalam memilih jodoh,pekerjaan,berangkat haji maupun memilih partai politik.Pasangan hidupmu,anakmu, atau temanmu yang justru menjerumuskanmu...???
Nah, apakah saya dan kalian telah melibatkan Tuhan dalam mengambil keputusan penting dalam hidup???
Kecuali kalau kalian menganggap Tuhan itu ternyata tidak ada dan yang kalian anggap utama dan realitas di dunia adalah uang,kartu atm dan credit card he he.
Dan ngePOke roSO adalah hati yang selesai, hati yang tentram.
Hati yang dipanggil Allah dengan suasana saling ridha dan diridhai.
Nggak peduli koen sorbanan, jilbaban, atau kuplukan, tapi lek atimu gak semeleh ambek mutmainnah secara linier yo gak diceluk barek gusti Allah.
Namun Tuhan, sungguh meng-samudra ampunan dan kasih sayangNya.
Ya terserah Tuhan aja.
Bagiku tak masalah menjadi apapun, asal Tuhan gak marah, karena kemarahanNya adalah sangat menyengsarakan dibanding kesengsaraan apapun di dunia.
Sayang dan kasih Tuhan,amat istimewa dibanding seluruh kemewahan di dunia........bukan?
Menjelang Ramadhan 1432 H